Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq menuding ada oknum petinggi partai lain yang memanfaatkan perseteruan yang tengah dihadapi partainya, terkait laporan salah satu pendiri PKS, Yusuf Supendi.
”Walaupun mereka memiliki posisi di beberapa partai, kita menyebutnya oknum, karena kami yakin itu bukan kebijakan partainya, tapi ini hanya langkah-langkah personal,” kata dia di Bandung, usai menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah DPW PKS Jawa Barat, Sabtu 26 Maret 2011.
Lutfhi menolak membeberkan nama petinggi partai yang ditudingnya itu. Oknum itu, kata dia, memanfaatkan perseteruan yang dihadapi partainya yang disebutnya sebagai masalah internal. ”Ini kan memang ada fenomena internal, dan itu terjadi di semua partai, kemudian yang sekarang, ada yang mengkapitalisasi dan membesarkan (isu itu),” katanya.
Luthfi mengklaim dari penelusuran partainya, ada pihak yang tengah “berselancar' di tengah masalah tersebut. ”Kami berusaha mendalami dan membaca dengan seksama, memang ada di identifikasi invinsible hand, tangan-tangan yang ikut (campur),” katanya. ”Tapi itu tidak berpengaruh apa-apa.”
Lutfhi menuding masalah itu ditujukan untuk mengganggu target PKS sekaligus mengganggu soliditas partainya. ”Rasanya permainannya tidak terlalu cantik-cantik amat, jadi peluang mengganggu soliditas PKS, peluang mengganggu target-target PKS yang sudah dicanangkan PKS, kami tidak perlu khawatir,” katanya.
Lufhi mengatakan, pemecatan yang dilakukan terhadap Yusuf Supendi, yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Syariah PKS, menunjukkan kontrol internal partainya berjalan. ”PKS tidak menjamin seluruh kadernya tidak melakukan kesalahan, itu kita tidak bisa menjamin, yang kami jamin itu kontrol berjalan secara baik, dan bahwa sistem punishment and reward berjalan baik,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Dewan Syuro PKS, Hilmi Aminuddin tak mau berkomentar soal laporan Yusuf Supendi itu. ”Juru bicaranya Presiden PKS,” katanya. ”Nggak apa-apa, kan biar hukum yang berbicara.” Hilmi memilih untuk menyerahkan kasus itu pada tim advokasi di partainya. ”Ada tim advokasi di DPP, kita kan organisasi, nggak bicara sendiri-sendiri,” katanya.
Saat berbicara di forum Musyawarah Kerja Wilayah DPW PKS Jawa Barat, Hilmi sempat mewanti-wanti kader partainya agar tidak terjebak dalam skenario yang ada di balik kisruh itu. ”Kita dalami saja, agar jangan terjebak,” katanya di atas panggung.(tempointeraktif.com)
Lutfhi menolak membeberkan nama petinggi partai yang ditudingnya itu. Oknum itu, kata dia, memanfaatkan perseteruan yang dihadapi partainya yang disebutnya sebagai masalah internal. ”Ini kan memang ada fenomena internal, dan itu terjadi di semua partai, kemudian yang sekarang, ada yang mengkapitalisasi dan membesarkan (isu itu),” katanya.
Luthfi mengklaim dari penelusuran partainya, ada pihak yang tengah “berselancar' di tengah masalah tersebut. ”Kami berusaha mendalami dan membaca dengan seksama, memang ada di identifikasi invinsible hand, tangan-tangan yang ikut (campur),” katanya. ”Tapi itu tidak berpengaruh apa-apa.”
Lutfhi menuding masalah itu ditujukan untuk mengganggu target PKS sekaligus mengganggu soliditas partainya. ”Rasanya permainannya tidak terlalu cantik-cantik amat, jadi peluang mengganggu soliditas PKS, peluang mengganggu target-target PKS yang sudah dicanangkan PKS, kami tidak perlu khawatir,” katanya.
Lufhi mengatakan, pemecatan yang dilakukan terhadap Yusuf Supendi, yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Syariah PKS, menunjukkan kontrol internal partainya berjalan. ”PKS tidak menjamin seluruh kadernya tidak melakukan kesalahan, itu kita tidak bisa menjamin, yang kami jamin itu kontrol berjalan secara baik, dan bahwa sistem punishment and reward berjalan baik,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Dewan Syuro PKS, Hilmi Aminuddin tak mau berkomentar soal laporan Yusuf Supendi itu. ”Juru bicaranya Presiden PKS,” katanya. ”Nggak apa-apa, kan biar hukum yang berbicara.” Hilmi memilih untuk menyerahkan kasus itu pada tim advokasi di partainya. ”Ada tim advokasi di DPP, kita kan organisasi, nggak bicara sendiri-sendiri,” katanya.
Saat berbicara di forum Musyawarah Kerja Wilayah DPW PKS Jawa Barat, Hilmi sempat mewanti-wanti kader partainya agar tidak terjebak dalam skenario yang ada di balik kisruh itu. ”Kita dalami saja, agar jangan terjebak,” katanya di atas panggung.(tempointeraktif.com)