Jalan Panjang - Tulisan Wayir Nuri/Muhammad al Azhir, Kepala Bidang Pendayagunaan PKPU Aceh (Mantan Pengasuh Pondok Yatim PKPU di Aceh, belum baca bukunya, lagi nitip temen buat beliin.
Dari sinopsisnya bisa jadi referensi,
Kisah perjuangan menembus batas fisik dan takdir kemanusiaan untuk berbagi cinta dan menebarkan kepedulian
Wahid Nugroho—seorang aktivis mahasiswa—berangkat ke Aceh mengabdikan diri sebagai relawan kemanusiaan di samping menuntaskan usahanya menuntaskan penelitian skripsinya tentang konflik Aceh. Namun, di Aceh ia tidak sekadar menemui tubuh dan jiwa-jiwa yang remuk oleh gempa dan tsunami. Di negeri yang dijuluki Serambi Mekah itu, ia menjadi saksi tragedi yang dialami oleh anak-anak negeri yang dibesarkan oleh peluru dan mesiu.
Aktivitasnya sebagai relawan kemanusiaan menyeretnya tidak hanya pada konflik batin, penyanderaan oleh GAM, pemukulan oleh TNI, namun juga perjumpaannya dengan Intan, seorang relawati Aceh.
Mampukah ia menghadapi itu semua? Berhasilkah ia menuntaskan penelitiannya yang menegangkan tentang konflik Aceh? Sekaligus bagaimana upaya kepedulian yang dia tebarkan di tengah cinta yang melanda di bumi serambi mekah?
Buku ini menjadi kunyahan, sedikit gambaran yang di hadapi oleh para aktivis kemanusiaan, yang seringkali bukan hanya sekedar bergulat dengan distribusi bantuan maupun evakuasi, tapi juga dengan benturan kepentingan politik segelintir pihak yang menjadikan pihak lain sebagai korban pemenuh hasrat.
Buku ini menjadi kunyahan, sedikit gambaran yang di hadapi oleh para aktivis kemanusiaan, yang seringkali bukan hanya sekedar bergulat dengan distribusi bantuan maupun evakuasi, tapi juga dengan benturan kepentingan politik segelintir pihak yang menjadikan pihak lain sebagai korban pemenuh hasrat.