Usai mensholatkan jenazah (alm) Yoyoh Yusroh, Ust. Hilmi Aminuddin (Ketua Majlis Syuro DPP PKS) menceritakan kisah hidup bunda Yoyoh. Terbata-bata. Sembab. Ust Hilmi bertutur:
“Saya kenal sejak pertengahan 80-an, saat beliau masih mahasiswi IAIN Ciputat. Tak hanya mendengarkan ceramah, Yoyoh komitmen untuk ikut dalam gerakan dakwah. Dia tak hanya mendengar tapi berbuat.”
“Ketika saya dipenjara Soeharto Orba 2 tahun, dia sabar terus dakwah. Keluar penjara, saya dilapori perkembangan dakwah dari beliau.”
"Suatu saat ketika sudah siap untuk menikah Yoyoh meminta dicarikan. Yoyoh bilang "yang menjadi suami saya adalah yang dipilih oleh jama'ah dan da'wah."
“Kehilangan Yoyoh adalah kehilangan bagi dakwah internasional. Saya dapat ucapan takziah dari seluruh dunia. Dari jalur Gaza, mujahidin Palestina semua berdoa utk almarhumah. Pasukan perdamaian TNI di Darfur Sudan juga kirim takziah.”
“Saya kenal sejak pertengahan 80-an, saat beliau masih mahasiswi IAIN Ciputat. Tak hanya mendengarkan ceramah, Yoyoh komitmen untuk ikut dalam gerakan dakwah. Dia tak hanya mendengar tapi berbuat.”
“Ketika saya dipenjara Soeharto Orba 2 tahun, dia sabar terus dakwah. Keluar penjara, saya dilapori perkembangan dakwah dari beliau.”
"Suatu saat ketika sudah siap untuk menikah Yoyoh meminta dicarikan. Yoyoh bilang "yang menjadi suami saya adalah yang dipilih oleh jama'ah dan da'wah."
“Kehilangan Yoyoh adalah kehilangan bagi dakwah internasional. Saya dapat ucapan takziah dari seluruh dunia. Dari jalur Gaza, mujahidin Palestina semua berdoa utk almarhumah. Pasukan perdamaian TNI di Darfur Sudan juga kirim takziah.”
islamedia.web.id