Sejumlah bangunan di Kampung Bosuwa Desa Betumonga Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, hancur akibat gempa dan tsunami, Rabu (27/10/2010).
Mentawai, 1 Nopember 2010
Tim Rescue PKPU bertekad akan masuk ke Desa Betumonga, yang 2 hari sebelumnya gagal, disebabkan tingginya gelombang ombak dan angin badai, serta hujan lebat yang mengguyur Sikakap seharian. Tim Rescue berangkat pukul 06.30 dari pelabuhan Sikakap.
Di mana desa Betumonga ini terdapat korban 176 meninggal dan 252 hilang. 3 korban meninggal kemarin diantaranya ditemukan oleh Tim Rescue PKPU di dusun Mutei dan dusun Sabeugunggung yang merupakan masuk wilayah desa Betumonga. Tim menerjunkan 3 Tim Rescue, 1 Dokter, 1 apotaker, 1 perawat, dan 1 wartawan dari Xinhua News Agency yang akan menggunakan perahu boat kapasitas 10 orang yang kemudikan p.Ujang & anaknya Beben yang bertugas sebagai asisten. Dalam perahu ini juga di bawa obat-obatan medis secukupnya.
Rencana setibanya di lokasi, Tim akan membuka posko dan mengadakan pengobatan kepada para korban yang tertimpa musibah. Dan perahu akan balik ke Sikakap utk mengangkut Tim Rescue kedua yang akan berangkat dengan membawa bantuan sembako dan obat- obatan susulan.
Perjalanan ternyata tidak begitu mulus, setelah melewati dusun Mutei ombak & badai datang menerjang perahu Tim Rescue PKPU beberapa kali, ketinggian ombak kisaran 2-3 m. Yg membuat perahu terombang-ambing tak menentu, semua pakaian & barang yang dibawah basah terguyur ombak.
Melihat situasi & kondisi seperti ini, dan juga atas masukan dari pak Ujang selaku nahkoda. Tim putuskan utk segera berlabuh di dusun Sabeugunggung.
Tiba di tepi pantai, kedatangan Tim disambut penduduk asli Sabeugunggung yang masih bertahan di atas tanah tempat tinggal mereka yang sudah rata dengan tanah. Dengan mendirikan 3 tenda 23 jiwa yg terdiri dari orangtua, remaja, dan anak-anak tetap menanti bantuan yang datang.
Di dusun ini terdapat 63 KK dengan jumlah penduduk 285 jiwa. Kepala dusun mereka sendiri yang bernama Saut, saat ini sedang di rawat di Rumah sakit darurat di Sikakap karena luka berat.
Tim Medis yang dipimpin Dr. Prima Nofeki Syahrir MM langsung mengadakan pengobatan kepada para korban yang terluka. Kebanyakan dari mereka yang terluka sobek, di kepala, badan, tangan dan kaki akibat terkoyak kayu dan arus deras tsunami. Tim medis dapat melayani 18 pasien hingga pukul 09.00 Wib. (Laporan Kismo dari Lokasi Bencana di dusun Sabeugunggung,Mentawai).
Sumber Gambar : kompas.com