Melawan Kudeta Militer, Ikhwan Serukan Rakyat Mesir Kembali Turun Ke Medan Tahrir



jalanpanjang.web.id - Gelagat buruk Militer Mesir untuk Mengkudeta Kemenangan Rakyat Mesir Pro Revolusi terbukti, dimulai dengan Majelis Tinggi Militer yang mengeluarkan keputusan ‘dustur mukammil’ pada hari Ahad, 17 Juni 2012. Di mana militer memposisikan diri sebagai institusi negara di dalam negara. Mereka membuat undang-undang untuk melanggengkan kekuasaannya; kekuasaan membuat undang-undang atau turut membuat undang-undang atau bisa memveto hasil undang-undang yang dibuat presiden atau pemerintah baru jika tidak sesuai dengan keinginan mereka.

Bahkan Mantan Presiden Amerika, Jimmy Carter yang selama ini menurunkan Tim independent untuk memantau jalannya pemilu di Mesir, menyatakan bahwa ‘dustur mukammil atau undang-undang penyempurna’ yang dibuat oleh mejelis tinggi milter Mesir merupakan bentuk arogansi militer terhadap sipil dan upaya membohongi rakyat Mesir, di mana militer berjanji akan menyerahkan kekuasaan sepenuhnya kepada presiden.

Puncaknya adalah pengumuman resmi KPU Mesir yang menyatakan bahwa KPU tidak akan mengumumkan hasil pilpres Mesir putaran kedua hingga selesainya penanganan sengketa yang ada oleh peradilan atau hakim sampai waktu yang tidak ditentukan. Timses Syafiq menggugat hasil penghitungan KPUD-KPUD yang memenangkan Dr. Mursi. Kata mereka terjadi banyak kecurangan dan penggelembungan suara? Mereka mengklaim -tanpa bukti sah- bahwa satu juta suara mereka diambil oleh timses Mursi, sehingga tuntutan mereka adalah mengurangi suara Mursi dan menambahkan ke suara mereka.


Melihat hal ini, maka Jamaah Ikhwanul Muslimin mengumumkan kepada publik dimulainya demo terbuka rakyat Mesir di Medan Tahrir, Kairo. Ini dilakukan dalam rangka untuk menjaga kehendak rakyat dalam pemilu pilpres yang seharusnya hari ini, Kamis, 21 Juni 2012 diumumkan oleh KPU Mesir.

Mahmud Ghazlan, Jubir resmi Ikhwanul Muslimin mengatakan kepada aljazeera bahwa demo menguasai Medan Tahrir dilaksanakan dalam rangkan menjaga kehendak rakyat yang sudah tersalurkan lewat pemilu, untuk menolak ‘i’lan dustur mukammil’, menentang intervensi militer terkait dengan pembubaran parlemen dan pembuatan panitia perumus undang-undang produk militer.

Ghzalan tidak menentukan sampai kapan demo kuasai Tahrir ini berlangsung kecuali jika KPU sudah mengumumkan kemenangan capres revolusi.

Perlu diketahui, Semalam, Ikatan Hakim untuk Masa Depan Mesir mengadakan jumpa pers mengumumkan hasil penghitungan suara yang mereka lakukan dengan suara sah dan sesuai dengan hasil KPU yang ada, di mana menempatkan capres Dr. Mursi sebagai pemenang  dengan total suara 13.238.335 suara sedangkan Syafiq meraih 12.351.310 suara.

Sebelumnya Ghazlah mengingatkan apa yang disebut dengan melawan ‘bahaya dan adu fisik’ antara rakyat dan militer jika ternyata KPU -ketua KPU Mesir sekarang ini ditunjuk Mubarak pada masa pemerintahannya- mengumumkan kemenangan Syafiq.

Ghazlan mengatakan bersikerasnya timses Syafiq yang mengklaim calonnya menang merupakan indikasi adanya niat busuk dari militer dan KPU. Beliau memperingatkan agar tidak ada kecurangan suara. Jika pengumumannya ternyata pemenangnya adalah Syafiq, maka menjadi bukti nyata adanya kudeta militer.  Saya menghimbau agar militer tidak mempermainkan kehendak rakyat.

Sedangkan Gerakan 6 April menegaskan bahwa kami akan berdiri menghadang upaya kudeta militer terhadap kehendak rakyat yang tercermin dalam hasil pilihan mereka dalam pemilu. Gerakan ini menyatakan bahwa upaya untuk merubah hasil suara pilpres dengan memenangkan Syafiq akan menggiring Mesir dalam perang sipil.

Sebelumnya KPU Mesir mennyiarkan bahwa KPU tidak akan mengumumkan hasil pilpres Mesir putaran kedua hingga selesainya penanganan sengketa yang ada oleh peradilan atau hakim sampai waktu yang tidak ditentukan. Timses Syafiq menggugat hasil penghitungan KPUD-KPUD yang memenangkan Dr. Mursi. Kata mereka terjadi banyak kecurangan dan penggelembungan suara? Mereka mengklaim -tanpa bukti sah- bahwa satu juta suara mereka diambil oleh timses Mursi, sehingga tuntutan mereka adalah mengurangi suara Mursi dan menambahkan ke suara mereka.(aljazeera,al-ikhwan.ne)

Artikel Terkait



Tags: , ,

Jalan Panjang.web.id

Didedikasikan sebagai pelengkap direktori arsip perjuangan dakwah, silahkan kirim artikel maupun tulisan Tentang Dakwah ke jalanpanjangweb@gmail.com