jalanpanjang.web.id - Nama Hidayat dalam survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) berada di atas Sri Mulyani, Ani Yudhoyono, Anas Urabaningrum, dan Hatta Rajasa. PKS yakin publik suka sosok yang tenang.
"Itu menunjukkan publik menerima figur PKS yang tenang, rasional, kompeten di bidangnya," kata Anggota Dewan Pakar PKS, Agoes Kooshartoro dalam siaran pers yang diterima detikcom melalui surat elektronik, Sabtu (29/10/2011).
Namun diakui Agoes, nama Hidayat masih jauh di bawah nama-nama seperti Prabowo, Megawati, Aburizal Bakrie, Wiranto, dan Sri Sultan. Namun dengan sosok Hidayat, dinilai memiliki potensi ke depan.
"HNW selaku Ketua BKSAP berperan menggolkan Ketua DPR RI sebagai Presiden Parlemen Islam (OKI) dengan lobi internasional. Ia bukan sosok yang vulgar dan suka ancam-mengancam atau memancing kontroversi," terangnya.
Masih dalam siaran pers yang sama, menurut Direktur CIR, Sapto Waluyo terkait hasil survei, dalam komunikasi politik PKS harus terus memperbaiki diri. Elite PKS jangan memancing keributan dengan partai lain atau ormas tertentu.
Masih ada massa yang belum memutuskan untuk memilih. PKS dalam hasil survei Reform Institute memiliki elektabilitas yang cukup tinggi sekitar 7,36 persen di bawah Golkar, PD, dan PDIP.
"Ini merupakan warning keras agar elite PKS memperbaiki komunikasi politik yang buruk, karena tidak hanya merusak hubungan dengan partai lain atau ormas, juga menimbulkan kegalauan di kalangan kader atau simpatisan. PKS belum punya basis sosial yang kokoh, mayoritas pemilihnya kalangan urban dan terdidik, sehingga sangat kritis dengan isu dan perilaku kontroversial," ujar Sapto.(detik.com)
"Itu menunjukkan publik menerima figur PKS yang tenang, rasional, kompeten di bidangnya," kata Anggota Dewan Pakar PKS, Agoes Kooshartoro dalam siaran pers yang diterima detikcom melalui surat elektronik, Sabtu (29/10/2011).
Namun diakui Agoes, nama Hidayat masih jauh di bawah nama-nama seperti Prabowo, Megawati, Aburizal Bakrie, Wiranto, dan Sri Sultan. Namun dengan sosok Hidayat, dinilai memiliki potensi ke depan.
"HNW selaku Ketua BKSAP berperan menggolkan Ketua DPR RI sebagai Presiden Parlemen Islam (OKI) dengan lobi internasional. Ia bukan sosok yang vulgar dan suka ancam-mengancam atau memancing kontroversi," terangnya.
Masih dalam siaran pers yang sama, menurut Direktur CIR, Sapto Waluyo terkait hasil survei, dalam komunikasi politik PKS harus terus memperbaiki diri. Elite PKS jangan memancing keributan dengan partai lain atau ormas tertentu.
Masih ada massa yang belum memutuskan untuk memilih. PKS dalam hasil survei Reform Institute memiliki elektabilitas yang cukup tinggi sekitar 7,36 persen di bawah Golkar, PD, dan PDIP.
"Ini merupakan warning keras agar elite PKS memperbaiki komunikasi politik yang buruk, karena tidak hanya merusak hubungan dengan partai lain atau ormas, juga menimbulkan kegalauan di kalangan kader atau simpatisan. PKS belum punya basis sosial yang kokoh, mayoritas pemilihnya kalangan urban dan terdidik, sehingga sangat kritis dengan isu dan perilaku kontroversial," ujar Sapto.(detik.com)