jalanpanjang.web.id - Kondisi terakhir tim pandu Keadilan yang mengalami penganiayaan pada saat melakukan patroli pemilukada mengakibatkan luka memar, lebam, serta bibir sobek dan kepala pusing dan satu orang masih dinyatakan koma.
Menurut penuturan salah satu anggota pengamanan dari tim pandu keadilan bahwa mereka 6 orang dikeroyok kira-kira oleh 25 orang. Dipukul pada bagian mata dan bagian kepala dengan memakai helm dalam kondisi tangan terikat di belakang.
Satu orang korban yang mengalami koma saat ini disebabkan pukulan dengan helm pada bagian kepala korban.
Tim kepanduan ini terdiri dari 2 orang dari semarang, 3 orang dari purworejo, dan 1 orang dari kota jogja. Mereka memang tim kepanduan yg ditugaskan untuk mengantisipasi adanya money politics serta black campaign di sekitar Purbayan dan Preggan, Kota Gede dan disertai dengan surat tugas. Kasus ini telah dilaporkan ke polisi didampingi tim pengacara.
Kronologis kejadian bermula saat keenam petugas pada pukul 01.00 dini hari berpatroli untuk mengantisipasi adanya money politics serta black campaign di sekitar Purbayan dan Preggan, Kota Gede. Saat melewati daerah Purbayan, keenam orang tersebut mendapati dua orang mencurigakan dengan mengendarai sepeda motor sedang menyebarkan selebaran gelap pada sekitar pukul 02.30 wib.
Lantas keenam petugas tersebut mengejar dua orang tersebut setelah mengambil bukti-bukti selebaran tersbut. “Kami berusaha untuk mengamankan agar tidak terjadi black campaign dalam pemilu kada,” ujar Purwanto, salah satu korban.
“Tetapi sekelompok orang tiba-tiba datang dan langsung memaksa kami masuk mobil dan dibawa ke Kantor DPW PAN. Dalam perjalanan kami dipukuli di dalam mobil, dan sesampainya di kantor DPW PAN mereka melanjutkan menganiaya kami. Akibatnya kami semua mengalami luka fisik yang serius,” lanjutnya. (islamedia.web.id)