jalanpanjang.web.id - Peristiwa penganiayaan mewarnai pemilu kada kota Yogyakarta. Hal ini menimpa 6 orang tim patroli Pandu Keadilan, yang merupakan tim patroli resmi pasangan Zuhrif-Reza, yang dianiaya di kantor DPW PAN, Jalan Ngeksigondo, Minggu (25/9) dini hari. Enam orang tersebut dikeroyok oleh sekelompok orang, dan mengakibatkan luka memar, lebam, serta bibir sobek dan kepala pusing. Selain itu, handphone serta dompet keenam tim patrol tersebut direbut secara paksa.
Kronologis kejadian bermula saat keenam petugas pada pukul 01.00 dini hari berpatroli untuk mengantisipasi adanya money politics serta black campaign di sekitar Purbayan dan Preggan, Kota Gede. Saat melewati daerah Purbayan, keenam orang tersebut mendapati dua orang mencurigakan dengan mengendarai sepeda motor sedang menyebarkan selebaran gelap pada sekitar pukul 02.30 wib.
Lantas keenam petugas tersebut mengejar dua orang tersebut setelah mengambil bukti-bukti selebaran tersbut. “Kami berusaha untuk mengamankan agar tidak terjadi black campaign dalam pemilu kada,” ujar Purwanto, salah satu korban.
Lantas keenam petugas tersebut mengejar dua orang tersebut setelah mengambil bukti-bukti selebaran tersbut. “Kami berusaha untuk mengamankan agar tidak terjadi black campaign dalam pemilu kada,” ujar Purwanto, salah satu korban.
“Tetapi sekelompok orang tiba-tiba datang dan langsung memaksa kami masuk mobil dan dibawa ke Kantor DPW PAN. Dalam perjalanan kami dipukuli di dalam mobil, dan sesampainya di kantor DPW PAN mereka melanjutkan menganiaya kami. Akibatnya kami semua mengalami luka fisik yang serius,” lanjutnya.
Setelah mendengar kejadian tersebut, tim Hukum langsung meminta bantuan dari pihak kepolisian. Selanjutnya pasukan keamanan dari Polresta Yogya mendatangi lokasi dan mengamankan para korban untuk selanjutnya dibawa ke kantor Panwaslu. Setiba di kantor Panwaslu tim hukum meminta para korban segera dilarikan ke rumah sakit.
“Informasi terbaru saat ini, Puji Purwanto mengalami gegar otak dan sekarang dalam kondisi koma,” ujar Iwan, tim hukum Zuhrif Reza.
“Informasi terbaru saat ini, Puji Purwanto mengalami gegar otak dan sekarang dalam kondisi koma,” ujar Iwan, tim hukum Zuhrif Reza.
Ardianto, ketua tim sukses, mengutuk dan menyesalkan adanya kasus ini. Tim Sukses Zuhrif-Reza juga menyesalkan adanya fitnah yang disampaikan melalui Facebook dan Milis. Tidak ada logikanya Tim Patroli sebagai pelaku karena mereka memantau situasi secara terang-terangan serta menggunakan seragam resmi kepanduan. Atas kejadian di atas serta fitnah keji yang disebarkan melalui internet, Tim Zuhrif-Reza menghimbau para pendukung tetap tenang dan menaati proses hukum yang berlaku. (pks.or.id)