Baru saja sekitar pukul 7.37 pagi waktu Seoul, rombongan sudah kembali  ke gedung KBRI, setelah kemarin, seharian dipadati dengan acara di  Gimhae. 
Pagi hari kemarin, kami mengawali dengan pertemuan bersama pengurus KMI  di sana untuk bersilaturahim & membahas persiapan acara tabligh  akbar yang akan dilaksanakan hari itu.
Sekitar pukul 8 pagi waktu setempat, sy bersama Ust Wijayanto & Dik  Doang, berangkat ke bandara Gimhae untuk menjemput rombongan dari KBRI  yang juga akan ikut menghadiri acara. Dari KBRI diwakili oleh Capt Agus  RUstandi, sbg Atase PErtahanan RI di Korsel, & Bapak Ahmad Dani  Karnida, sbg Konsuler RI di Korsel. Kami langsung akrab, karena dua2nya  orang Sunda..Ternyata keduanya juga tetangga rumah di bandung (Pak Agus)  & bogor (Pak Dani) hanya terpisah satu kompleks saja.. 
Acara tabligh akbar dihadiri oleh lebih dari 1000 orang muslim  Indonesia, baik pekerja maupun mahasiswa yang sedang menempuh jenjang  pascasarjana di sana. Juga pihak kepolisian setempat yang sangat fasih  berbicara bahasa Indonesia. Juga oleh para alim ulama setempat.Acara  berjalan sangat lancar & sgt baik.. PKPU diberikan kesempatan  berbicara. Saya menyampaikan hal yang kurang lebih sama seperti yg  disampaikan sebelumnya. Dengan penekanan ttg pentingnya istiqamah..  karena kita sedang menempuh perjalanan yg sangat panjang.. bersama  ummat. Harus pandai2 mengatur stamina agar tidak kedodoran. Ini bukan  pekerjaan sepukul dua pukul atau satu dua kali hentakan..  Wa'aiddu mas  tato'tum... menyiapkan segala perbekalan yang dibutuhkan dengan  manajemen yang baik, efektif, & accountable. PKPU siap bergandeng  tangan dengan seluruh elemen komunitas muslim di Korea untuk menyusun  bangunan Islam yang kokoh di sana maupun INdonesia tercinta... 
Pada kesempatna tersebut PKPU juga memberikan cinderamata kepada  pengurus pusat KMI, yang diterima oleh Bapak Arifin (Ketua Umum KMI),  Bapak Endang (Wakil Ketua Umum), & Seluruh Ketua KMI yang ada di  wilayah Korsel bagian Selatan (sekitar 15 perwakilan). Alhamdulillah...
Kita merasa sangat terbantu, karena pada acara tersebutpun para pengurus  ikut aktif menyebarkan NEWSLETTER & semua kit yang sudah disiapkan  oleh mbak Linda dkk dari Jakarta. Sampai pada tahap ini sy kira  setidaknya org2 di sana sudah lebih mengenal PKPU dengan lebih baik,  baik pekerja, mahasiswa, ulama setempat, orang2 penting di KBRI, bahkan  aparat pemerintah setempat. Belum ada kerjasama hitam di atas putih  dengan KMI atau organisasi lainnya, sy mengerti & membaca situasi  serta suasana psikologisnya bahwa momen kemarin belum tepat untuk "hard  selling". Namun demikian, dari antusiasme & obrolan2 ringan pasca  acara tsb, INsya Allah 'feeling jualan" saya mengatakan kita akan dapat  menjalankan kerjasama yang lebih konkrit & lebih signifikan  kemudian. Yg penting follow up & follow through-nya. Btw, Apapun  itu, saya tetap harus menyampaikan terimakasih & penghargaan yg  setinggi2nya Untuk teman2 semua, terutama divisi LN, mbak Linda dkk,  jazakumullahu
khoiron...
Acara tabligh akbar kemarin, memang betul2 momen DUET MATU, Ust  Wijayanto & Dik Doang... SItuasi emosional jamaah betul2 teraduk2,  antara lucu, serius, haru... bahkan menghentak karena 'ekspresi musikal'  dari Dik Doang yang kadang2 nge-beat. Manis.
Acara ditutup dengan doa yang dimulai oleh Dik Doang & Ust  Wijayanto... percaya ga percaya, para jamaah dibikin menangis.. Sy  merasa suasana yang sangat mengharu biru. Tiang2 di hall seluas 8 kali  lapangan bulutangkis, seolah2 ikut menggigil.. Subhanallah.
Acara betul2 rampung sekitar pukul 23 malam. Rombongan langsung  melanjutkan perjalanan ke Seoul...
Maaf, agak terburu2 mengingat harus menyiapkan diri untuk bertemu yth  Bapak Duta Besar pagi ini..
Salam dari Seoul-KOrsel
Wildhan Dewayana
