jalanpanjang.web.id -Salah seorang prajurit yang kembali dari Jalur Gaza mengatakan bahwa apa yang mereka saksikan selama perang di dalam Jalur Gaza adalah neraka itu sendiri, kata salah satu prajurit dalam sebuah laporan yang dikeluarkan oleh koran (The Times) Inggris - yang disebut dengan laporan” Alon “ yang menolak untuk disebutkan identitas dirinya, jabatan ketentaraannya atau satuan unit perangnya, dia mangatakan: Bahwa prajurit terpaksa buka api pada tanda gerakan pertama di gang gelap di Jalur Gaza, sebuah daerah yang menggambarkan kekejaman yang mengerikan, terutama pada malam hari.
Prajurit Alon tersebut berbicara tentang sniper pasukan pejuang dan praktek istisyhad seperti setan, yang tiba-tiba muncul dan menghilang. mereka berkata: Mereka senang beraksi pada malam hari dan menebarkan ketakutan di dalamnya; sehingga dengan aksi tersebut membuat hati kami kecut dan dihantui perasaan takut. Dan dia menggambarkan daerah Gaza sebagai daerah yang paling agresif dan banyak perlawanannya dalam melakukan agresi melawan daerah Palestina lainnya, dan suasana begitu mencekam, ia berkata: bahwa dirinya merasakan terkejut dengan pemandangan di Jalur Gaza, lalu menjelaskan secara lengkap kondisi sebenarnya disana, ketika ia berkata: “Sepertinya, daerah-daerah yang terkena serangan hanya beberapa hari yang lalu adalah biasa, namun nampaknya tinggal reruntuhan dan kehancuran seakan terjadi selama bertahun-tahun lamanya, dan Anda tidak dapat membayangkan dengan besarnya kerusakan yang telah kami lakukan terhadapnya”
Prajurit lainnya yang berbicara dengan editor (The Times), berkata; Bahwa mereka mendapatkan jebakan dan trik yang diproduksi oleh Hamas; seperti bom rumah, bunker yang tiba-tiba mampu menculik prajurit secara tiba-tiba, dan pasukan bersenjata yang menggunakan pakaian sipil.
Salah satu prajurit lainnya mengatakan bahwa operasi militer ini selamanya tidak akan berhasil kecuali terlebih dahulu melakukan penumpasan terhadap Hamas, yang dijelaskan oleh para prajurit bahwa hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam laporan yang sama yang diulang oleh Kolonel Erez, seorang komandan tank yang sengaja disebutkan nama awalnya saja -sebagai aturan yang berlaku di batalyon Zionis-; dia berkata bahwa mereka selalu melontarkan peluru kemana saja mereka bergerak sebagai tindakan pencegahan, karena mereka takut - dan dengan perasaan sangat takut- akan operasi dan aksi yang dilakukan oleh pasukan pejuang yang melakukan operasinya dengan bentuk dan cara-cara yang selalu baru.
sumber : Al-Ikhwan.net 15/1/2009 | 17 Muharram 1430 H