jalanpanjang.web.id - Hari ini Jum’at (1/7) pukul 09:26 pagi saya membuka website favorite saya islamedia.web.id , seperti biasanya saya memulai dengan melihat headline berita di slide dan beberapa arsip berita dan yang tidak tertinggal adalah update informasi mengenai Palestina.
Akhirnya saya tertarik untuk men-klik alamat url dengan judul Indonesia Harus Menjadi Penggerak Utama Kemerdekaan Palestina , sebuah pembahasan mengenai sudah saatnya Indonesia sebagai sebuah bangsa besar sudah seharusnya menjadi garda terdepan dalam upaya perjuangan kemerdekaan Palestina. Kali ini yang menekankan adalah ketua PERSIS Prof Maman Abdurrahman dalam konferensi pers di sela-sela acara Asia Pasific Communty Conference for Palestine di Jakarta.
Kata per kata saya baca maksud dari informasi ini, sebuah pernyataan sikap yang patut di dukung oleh semua pihak. Hingga pandangan mataku tertarik dengan sebuah komentar yang isinya “Kenapa Eramuslim tidak memasukan Asia-Pasific Comunity conference Palestina dalam website-nya?” Kalimat inilah yang akhirnya menarik perhatian saya, dengan sendirinya otaku mulai melakukan sedikit analisa.
Awal analisa saya dengan mengunjungi mesin pencari google.com, kemudian menuliskan “Eramuslim Asia-Pasific Comunity conference Palestina” inilah hasilnya http://www.google.co.id/#sclient=psy&hl=id&safe=active&source=hp&q=eramuslim+Asia+Pasific+Comunity+conference+Palestina&aq=f&aqi=&aql=&oq=&pbx=1&fp=95711ca0387de7da&biw=1366&bih=612 tidak ada satupun informasi yang menyebutkan bahwa eramuslim meliput acara akbar ini.
Belum puas dengan pencarian google.com, saya langsung ke TKP eramuslim.com untuk langsung mengecek. Salah satu hasil pencarian dengan mengunjungi arsip berita nasional dan palestina. Mengapa nasional? yah karena konferensi dilakukan di Jakarta. Mengapa palestina? yah karena konferensinya tentang palestina. Sampai kemudian pupus sudah harapan ini dan sekaligus meyakinkan bahwa eramuslim tidak melakukan peliputan atau sekedar menginformasikan sebuah perhelatan Akbar level Asia Pacific tentang Palestina ini. Ini arsipnya:
Kembali kepada masalah komentar diawal tadi, saya kembali ke halaman url islamedia
Seraya mereplay dan menuliskan : “benar akhi eramuslim sama sekali tidak meliput…sungguh keterlaluan eramuslim, sebuah media online yang mengklaim rujukan umat. namun perhelatan akbar Asia Pacifik yang dilakukan umat malah luput dari pemberitaan. sementara informasi Ghibah dan fitnah yang asal copas dari media lain dengan bangganya mereka publish dan dianalisa. …. sangat menyedihkan umat ….”
Untuk saat ini cukuplah analisa dan pencarian saya sebagai salah satu proses tabayun, tidak asal memberikan komentar tanpa terlebih dahulu melakukan pengecekan.
Analisa selanjutnya, mengapa sampai eramuslim tidak melakukan peliputan itu akan sangat menarik untuk dibahas. Namun saya kurang tertarik membahasnya, mengapa? Karena logika positif otak saya sudah sangat heran dan tidak sampai masuk nalar saya. Sosok dari partai Nasionalis Taufik Kiermas saja meluangkan hadir dan dengan lantang meberikan dukungan. Dan media – media nasional baik cetak, elektronik maupun online juga secara serempak memberitakan.
Bagaimana pendapat anda?