Label kali ini saya mengutip dari tweetnya bang Fahri..Operasi menggoyang PKS, seperti biasa beberapa artikel kedepan akan merekam upaya menggoyang PKS yang Gongnya dimulai denganYusuf Supendi melaporkan dua petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke Badan Kehormatan (BK) DPR.
Singkatnya menurut laporan Yusuf, Luthfi (presiden pks) adalah orang yang berpengalaman jihad di Afghanistan. Ketika menjabat sebagai Bendahara PK, Luthi disebut mendapat dana dari Timur Tengah untuk Pemilu 1999. Sedang dalam Pilpres 2004, mendapat dana dari JK sebesar Rp34 milyar.
Sementara Anis Matta, lanjut Yusuf, melakukan pelanggaran penggelapan uang Pilkada DKI yang menyalonkan Adang Dorodjatun-Dani Anwar. "Anis, Sekjen PKS, menggelapkan uang dana Pilkada DKI Rp10 milyar bersumber dari Adang Daradjatun Rp40 milyar," tuding Yusuf.
Di tempat terpisah, dari konfirmasi beberapa media nasional, Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin menilai laporan Yusuf Supendi tersebut sebagai fitnah. "Itu fitnah. Tapi sebaiknya itu ditanyakan ke bidang hukum. Tanyalah ke DPP. Saya tegaskan itu fitnah dan itu tindakan orang sakit hati karena dipecat dari partai. Dia itu indispliner dipecat partai," ujar Hilmi.
Menjawab pertanyaan soal tudingan terhadap diri Hilmi yang suka mengintervensi DPP, Ketua Majelis Syuro PKS itu meminta untuk ditanyakan saja ke DPP PKS. "Saya tidak mengurus organisasi, semua yang mengurus DPP. Saya kan di majelis syuro, bukan di DPP. Semua kegiatan di DPP lebih baik tanyakan ke DPP," tuturnya.
Sama halnya dengan Hilmi Aminudin, Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddik juga menilai langkah Yusuf sebagai langkah orang sakit hati. "Jadi kalau sekarang melaporkan ke BK biarin saja, namanya orang sakit hati karena dipecat akibat pelanggaran berat. Saya tidak akan tanggapi,” tegas Mahfud
Sementara Anis Matta, lanjut Yusuf, melakukan pelanggaran penggelapan uang Pilkada DKI yang menyalonkan Adang Dorodjatun-Dani Anwar. "Anis, Sekjen PKS, menggelapkan uang dana Pilkada DKI Rp10 milyar bersumber dari Adang Daradjatun Rp40 milyar," tuding Yusuf.
Di tempat terpisah, dari konfirmasi beberapa media nasional, Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin menilai laporan Yusuf Supendi tersebut sebagai fitnah. "Itu fitnah. Tapi sebaiknya itu ditanyakan ke bidang hukum. Tanyalah ke DPP. Saya tegaskan itu fitnah dan itu tindakan orang sakit hati karena dipecat dari partai. Dia itu indispliner dipecat partai," ujar Hilmi.
Menjawab pertanyaan soal tudingan terhadap diri Hilmi yang suka mengintervensi DPP, Ketua Majelis Syuro PKS itu meminta untuk ditanyakan saja ke DPP PKS. "Saya tidak mengurus organisasi, semua yang mengurus DPP. Saya kan di majelis syuro, bukan di DPP. Semua kegiatan di DPP lebih baik tanyakan ke DPP," tuturnya.
Sama halnya dengan Hilmi Aminudin, Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddik juga menilai langkah Yusuf sebagai langkah orang sakit hati. "Jadi kalau sekarang melaporkan ke BK biarin saja, namanya orang sakit hati karena dipecat akibat pelanggaran berat. Saya tidak akan tanggapi,” tegas Mahfud