Mesir, Jum'at (11/2) petang, Presiden Husni Mubarak akhirnya mengundurkan diri. Setelah akhsi demonstrasi rakyat mesir selama 18 hari yang menewaskan lebih dari 300 orang dan melukai ribuan lainnya.
Pengunduran diri Mubarak disampaikan Wakil Presiden Omar Sulaiman melalui pernyataan yang disiarkan langsung televisi nasional Mesir.Rakyat sontak menyambutnya dengan gegap gempita, jutaan rakyat Mesir yang tersebar di jalan-jalan kota Mesir bahkan sampai di luar Mesir" Rakyat telah mnumbangkan rezim, rakyat telah menumbangkan rezim" teriakan massa yang berulang-ulang terdengar di Alun-alun Tahrir, tempat yang menjadi pusat revolusi sejak 25 Januari lalu.
Takbir bergema di seantero Mesir, rakyat melambai-lambaikan bendera-bendera Mesir sebagai luapan perasaan suka cita yang luar biasa. Laporan wartawan Al Jazeer dari alun-alun Tahrir mengatakan "Saya belum pernah melihat hal seceria ini. Warga saling menyiramkan air dan terbenam dalam suasana kebahagiaan".
Seorang warga yang juga diwawancarai berbicara kelu karena tak bisa menahan tangis kebahagiaan."Akhirnya saya mendapatkan momentum ini" kata seorang perempuan.
Revolusi Mesir dengan kemenangan rakyat Mesir menandai lahirnya sebuah perubahan didunia arab dan dunia. Sebuah tsunami kebangkitan rakyat melawankediktatoran, bahkan Amerika maupun Israel tidak dapat membendungnya. Sebuah peristiwa besar dalam sejarah di Abad 21 ini, baru kali ini rezim di Mesir, negara para Fir'aun terguling oleh rakyat karena selama ini rezim tumbang karena rezim berikutnya. Selamat buat Rakyat Mesir, sejarah baru kembali dirangkai "Mabruk wa Alfu Mabruk".