jalanpanjang.web.id - Diantara manfaat iman kepada takdir adalah bahwa kita menemukan ruang tak terbatas untuk menafsir semua kelemahan dan keterbatasan kita, Tetapi di balik itu tetap ada harapan dan optimisme bahwa Allah selalu berkehendak baik kepada kita, apapun peristiwa yg ditimpakan kepada kita.
Iman kepada takdir mempertemukan dua kutub ekstrim dalam diri kita : kepasrahan dan optimisme, ketergantungan pd Allah dan rasa percaya diri. Itu yg memberi kita keseimbangan jiwa, akhir dari semua kerja keras kita adalah kepasrahan, ujung dr semua kelemahan kita adalah optimisme.
kita tidak perlu melawan kehendak Yang Maha Besar, kita hanya perlu memahaminya, lalu belajar berdamai dengan diri kita bahwa itulah yg terbaik untuk kita. Krn itu kita berucap "Allah telah menetapkan, semua yg Dia kehendaki pasti Dia lakukan, yang terbaik itu apa yg ditakdirkan Allah".
Takdir adalah ide tentang bagaimana kita menafsir kekuatan dan kelemahan kita sebagai manusia, juga ide tentang skenario kehidupan..dimana Allah adalah pusatnya.
Lihatlah perjalanan hidup kita, bagaimana ia dipengaruhi begitu banyak faktor..tp semuanya tidak dlm kendali kita. Org tua, suku, waktu dan tempat kelahiran, orang-orang yang sezaman dengan kita, orang-orang yang kita temui dalam perjalanan hidup..semua tidak kita tentukan.. pengaruhnya?
Adalah semata karena rahmatNya ketika Ia memberi kita kesempatan untuk memilih beriman atau tidak beriman..tapi akibat pilihan kita adalah takdirNya..
Kisah Nabi Yusuf bermula dari sumur dan penjara, berujung di istana dan berkumpulnya keluarga. Sebuah skenario kehidupan yg sempurna. Tapi ujung cerita itu adalah pernyataan bahwa "Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut (dalam mencapai) apa yang Ia kehendaki".
Membaca takdir Allah adalah upaya yang tak boleh berhenti untuk memahami kehendakNya..belajarlah menitipkan kehendak kita dalam kehendakNya. Mempertemukan kehendak kita dgn kehendakNya itulah yg disebut tawfiq..pertemuan yg menciptakan harmoni kehidupan..damai dan tenang tiada henti. Sebab jika Allah hendak menciptakan peristiwa dan memberlakukan kehendakNya..Ia menyiapkan semua sebab-sebabnya..dan terjadilah semua takdirNya.
Berhasil membaca kehendakNya dalam hidup kita akan memberi kita ketenangan jiwa yang takkan tergoyahkan oleh goncangan hidup apapun..kita merasa lebih pasti
Orang yg tidak beriman pada takdir selalu berada pada dua kutub jiwa yang ekstrim..merasa hina waktu lemah..sombong dan melampaui batas waktu kuat.
Waktu kalah dalam perang Uhud, Allah melarang kaum muslimin merasa lemah dan sedih..merek hrs tetap merasa kuat..sebab ini belum berakhir. kita jadi kuat di ujung kelemahan manusiawi kita karena kita percaya pada kekuatan Allah yang tdk terbatas..di ujung kelemahan kita selalu ada optimisme.
Dari nama dan sifat Allah ada 4 yg paling banyak mendasari semua takdirNya..al 'ilm..al qudroh..al rahmah..al 'adl..Allah Maha Mengetahui segala sesuatu..Maha Mampu bertindak dan melakukan apa saja yg Ia kehendaki..tp juga Maha Penyayang dan Maha Adil. Jadi walaupun Allah Maha Mengetahui dan Maha Mampu melakukan apa saja..tetap saja kasih sayang dan keadilanNya mengalahkan angkara murkaNya. Itu sebabnya Allah tdk akan pernah menzalimi hambaNya..walaupun Ia bisa kalau Ia mau..krn Ia terlalu Pengasih dan terlalu Adil.
Itu yg menjelaskan mengapa seluruh takdirNya adalah kebaikan semata..termasuk semua musibah yg menimpa hambaNya..itu pertanda cinta. Memadukan keperkasaan dan kasih sayang..kekuatan dan keadilan..adalah sifat Allah yg menciptakan harmoni dan keseimbangan dlm takdirNya.
Semua ketetapan Allah itu, yg didasarkan pd ilmu dan kemampuan, kasih sayang dan keadilan..diturunkan sbg takdir melalui pengaturan (tadbir). Semua ketetapan Allah yg didasarkan pd ilmu dan kemampuan, kasih sayang dan keadilan..diturunkan sbg takdir melalui pengaturan (tadbir), Makanya Allah disebut sbg Al Mudabbir atau yg mengatur dan merencanakan detil2 kehidupan manusia..hidup kita berjalan dlm skenarioNya..
Seperti dlm kisah Nabi Yusuf..tak satupun dari mereka yg terlibat dlm jalinan kisah itu yg tahu akhir cerita itu kelak..plotnya kemana??. Mrk semua hanya bergerak dgn sebuah kesadaran yg konstan akan kehendak baik Allah..mrk tidak tahu ujung ceritanya..tp mrk yakin pasti baik..
Di puncak kesedihannya Ya'qub hanya berkata.."Saya hanya mengadukan keluh dan sedihku kepada Allah"..ia pasrah karena ia yakin dgn ujungnya.
Saudara2 Nabi Yusuf yg berkonspirasi menjeblosnya kedalam sumur tdk sadar bahwa mrk hanya menjebak diri mrk sendiri..mrk pikir mrk cerdas. Padahal saat berada dlm sumur Allah meyakinkan Nabi Yusuf bhw kelak dia ceritakan urusan ini kpd saudara2nya..mrk cuma tdk sadar saja skrg..
Jadi ketika mendengar cerita anak2nya ttg Nabi Yusuf yg sdh dimangsa serigala, Ya'qub berkata kalian pikir konspirasi ini baik bg kalian?.
Nabi Ya'qub menyabar2kan dirinya..kesabaran yg indah katanya..dan hanya Allah yg dimohon pertolonganNya atas apa yg kalian ceritakan. Nabi Ya'qub menjalani pengaturan Allah ini dgn sabar dan penuh keyakinan..sebab Allah tlh mengajarkan ini pdnya dgn caraNya sendiri. Dan sesungguhnya dia (Ya'qub) mempunyai pengetahuan krn Kami telah mengajarkan kpdnya,tp kebanyakan manusia tdk mengetahui (QS:Yusuf:).
Jadi Nabi Ya'qub selalu berkata kpd anak2nya "Aku mengetahui dari Allah apa yang kalian tiada mengetahui"..ia tahu ini pengaturan Allah. Apa Ya'qub tahu jalan ceritanya secara detil? Mungkin tidak jg.Tapi dia tahu ujungnya pasti baik.Jd dia hanya menjaga agar sikapnya ttp benar.
Saat berkumpul di ujung cerita yg indah..Ya'qub mengulangi lg:"Kan sdh aku katakan pd kalian bhw aku tahu dari Allah apa yg tdk kalian tahu" Tp Yusuf menyimpulkan "Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yg Dia kehendaki.Sungguh Dialah Yg Maha Mengetahui lg Maha Bijaksana"
Inilah akhirnya yg kita pelajari dr kisah ini bhw iman pd takdir membuat kita menghadapi berbagai konspirasi dgn cara yg sangat berbeda..
Iman pd takdir membuat kita membaca konspirasi dgn mata hati..mencium dgn firasat..tp bereaksi dgn sabar dan teguh..penuh ilmu penuh iman. Sebab Allah punya tipu dayaNya sendiri..sebab manusia tdk pernah tahu ujung cerita dari skenarioNya..itu mengapa mrk mudah terjebak sendiri!
Kisah Nabi Yusuflah yg mengajarkan kita bgmn sebuah konspirasi dgn keimanan pada takdir..kita akan tampak lugu mungkin..tp tdk pd hakikatnya. Mungkin kita terlihat naif krn percaya takdir dlm menghadapi konspirasi.Tp tdk! Ilmu kitalah yg berbeda dgn ilmu mrk..sebab sumbernya jg beda!
Sdh kucium bau Yusuf kalau saja kalian tdk akan menuduhku lemah akal, kata Ya'qub menjelang pertemuan kembali seluruh keluarga itu. Yg tdk disadari para konspirator itu adalah bhw sebenarnya mrk tidaklah mengendalikan permainan, terlalu banyak yg tdk bisa mrk kendalikan. Org berakal itu, kata ulama kita, adalah yg paling banyak memikirkan akibat dari semua kata dan tindakannya..itu krn mrk percaya pengaturanNya.
Jika terkepung dlm perang kita hrs cari tempat berlindung yg lbh tinggi..tp Allah justru menyuruh Nabi Musa ke tepi laut saat dikejar Fir'aun??. Nabi Musa mengikuti perintah itu..dan Fir'aun makin bernafsu..ia yakin pasti dpt mangsa yg empuk..laut merah akan jd saksi pembantaian. Nabi Musa pasti tampak lugu dan naif di mata Fir'aun..tapi ini pengaturan Allah yg tdk disadari Fir'aun..dia pikir dia hebat dan perkasa..
Saat Fir'aun tiba di tepi laut merah..Nabi Musa dan kaumnya sdh ada di seberang laut..krn laut terbelah..Fir'aun tdk bertanya lg kok bisa? Tak ada lg pertanyaan dlm benak Fir'aun ttg arti laut terbelah..apalagi kecurigaan bhw itu akan jadi jebakan..jd mrk kerja mangsa pnuh nafsu. Laut merah itulah yg menutup riwayat keangkuhan Fir'aun..permulaan yg tampak naif berujung dgn tragedi yg dahsyat..itulah pengaturan Allah..
Jika saja Fir'aun berangkat lbh pagi mengejar Nabi Musa dan kaumnya,mungkin mrk bisa menangkapnya sebelum sampai ke seberang laut.Tp mrk telat. Tahu knp mrk telat? Krn pg itu ayam berkokok stlh matahari terbit. Jd Fir'aun dan pasukannya kesiangan. Jadwal ayam berkokok merubah sejarah. Hanya satu makhluk dr slrh penghuni alam raya ini yg digunakan Allah utk mengubah jalannya sejarah.Hanya ayam.Itupun cuma jadwal berkokoknya
Slrh makhluk di alam raya ini adalah pasukanNya..yg tunduk pd perintahNya..itu yg tdk bisa dikendalikan manusia..tp itu jg tdk disadarinya. Semua sumber daya itu membuatNya Maha Mampu melakukan apa saja yg Ia mau,mengeksekusi rencanaNya. Itulah Al Qudroh, kemampuan yg tdk terbatas. Ayat2 ttg takdir ini paling banyak diturunkan pd konteks politik dan kekuasaan,krn dlm pergulatan itulah iman kita pd takdir plg banyak diuji.
Dlm pertempuran dan pertarungan politik iman kita pd takdir paling banyak diuji,krn dlm kondisi itu kita gampang labil dan tergoncang scr batin. Itu sebabnya panyak tentara yg pergi cari jimat sblm bertempur..atau penguasa cari dukun untuk memastikan kesinambungan kekuasaannya. Tentara dan penguasa terlibat dlm banyak pertempuran dan konflik..hidup dlm ketidakpastian dan goncangan tanpa henti..mrk mudah jd rapuh. Tentara dan penguasa butuh sandaran spiritual lbh besar dan kokoh, sayangnya mrk sering mencarinya di luar Allah. Bekerja dlm dunia politik tanpa iman yg kokoh pd takdir membuat kita labil dan rapuh, mudah mengalami disorientasi dan tersesat di tengah jalan!
Musa berkata kpd kaumnya:"Mintalah pertolongan dr Allah dan bersabarlah, sungguh Dia akan wariskan bumi ini kpd hamba yg dikehendakiNya". Diantara Fir'aun dan Musa, Allah memberlakukan takdirNya: shifting of power, itulah pengaturannya, terlalu halus memang...dan tak terbaca.
Iman pd takdir membuahkan keyakinan yg kokoh dan kesabaran yg panjang, itulah kunci dr karakter para pemenang: keyakinan dan kesabaran.
M. Anis Matta