jalanpanjang.web.id - Ustadz memulai dengan “Saya rasa antum tidak perlu taujih, visi misi sudah jelas, kita hanya tinggal menunggu takdir baik kita di 2009″. Takdir bukanlah sesuatu yang kita ciptakan, akan tetapi ia sesuatu yang kita ‘ikut’ ciptakan. Antara kehendak kita yang kita harapkan bertemu dengan kehendak Allah.
2009 adalah tahun keajaiban bagi banyak orang, banyak orang-orang diluar PKS mengatakan 20% terlalu besar untuk PKS. Ikhwah di DPP bilang: “hanya keajaiban yang buat kita bisa dapat 20%”, saya bilang: “Maka keajaiban itu harus kita wujudkan 2009 nanti. Bahkan, kalau 20% itu keajaiban, maka kita ingin melampaui keajaiban itu. 20% adalah angka yang harus kita lampaui akhi.”
Kita adalah anak-anak muda. Anak-anak muda ada untuk menciptakan keajaiban, partai ini bertugas untuk ciptakan keajaiban. 20% adalah tugas sejarah untuk kita. Umar ibn Khotthob pernah mengatakan: “Setiap saya menghadapi masalah yang rumit, saya panggil anak muda”
SBY pernah ditanya: “kenapa minta didukung PKS?” jawabnya: “saya butuh dukungan moril dari PKS” -beliau tahu, bahwa kita ini tidak bisa diharapkan untuk dukungan dana, karena PKS gak punya duit.
Tahun ‘70-an Presiden Korsel Park Jung He ke aceh, dia lihat ayat Qur’an di sebelah Masjid Baiturrahman: “Innallaah laa yughoyyiru maa biqoumin, hatta yughoyyiru maa bi anfusihim” -beliau bertanya; “artinya apa?”, “Tuhan tidak mengubah keadaan suatu kaum, sampai kaum itu yang mengubah keadaannya sendiri”. Jadilah ayat itu dicatat, kemudian dibawa ke Korsel untuk dijadikan slogan resmi pemerintah; “Tuhan tidak mengubah keadaan Korea Selatan, sampai rakyat Korea yang mengubah keadaannya sendiri”. Padahal hanya satu ayat tapi luar biasa hasilnya sekarang. Kalau kita karena kebanyakan ayat, ada 6666, jadi bingung mau mulai dari mana.
Pendiri republik ini adalah anak muda, hanya saja pemuda yang memulai dan melaksanakan reformasi tidak memimpin reformasi. Ini yang salah. Ini menimbulkan ketidakpastian, maka inilah tanggungjawab kita untuk mengakhiri ketidakpastian. Mereka yang mengisi era pasca orba adalah orang yang menghabiskan 30 tahun hidupnya di orde baru, ini dalam bahasa manajemen disebut dismatch/diskontinu.
Karena Realitas Berubah, Tapi Pikiran Tidak Berubah.
Gaya kepemimpinan yang ditawarkan PKS adalah egaliter, demokratis. Dalam politik Indonesia belakangan, parpol tidak tawarkan sesuatu yang baru bagi masyarakat, sehingga Soeharto bisa naik kembali menjadi presiden Indonesia yang paling dicintai rakyatnya diantara presiden-presiden republik ini yang pernah ada. Kami menyebut masa ini sebagai: kepemimpinan nasional yang disconnecting dengan bangsanya sendiri. Orde lama demokratis tetapi tidak sejahtera, sedangkan orde baru sejahtera, tapi tidak demokratis. Maka, kita ingin padukan itu. Demokratis dan Kesejahteraan dalam sebuah neraca yang seimbang.
Maka Kami Tegaskan, Bahwa 20% ini Bukanlah Angka, Tetapi Simbol Dari Tekad.
Ketika Hasan Al Banna memulai dakwahnya di Mesir, saat itu Mesir masih dijajah Inggris. Imam Syahid mengawali dengan 7 sasaran dakwah, dan poin ke-7 adalah Ustadziyatul ‘Alam. Sebuah cita-cita besar yang jauh melampaui langkah kaki. Bangsa yang sedang dijajah ingin menjadi guru bagi peradaban manusia? Ini menghasilkan utopia, yang mana orang-orang bersahaja saat itu percaya bahwa hal ini bisa diwujudkan, meskipun tidak pada masa mereka.
Hampir seratus tahun kemudian, 80 tahun sekarang, IM menjadi jama’ah yang legendaris karena cita-citanya jauh mendahului langkah kakinya. Karena orang itu dipimpin bukan oleh seorang Al Banna, tetapi oleh ide-ide besar.
Seorang guru pernah membawa mangkuk besar kemudian diisi batu-batu besar sambil bertanya pada murid-muridnya: “Apakah mangkuk ini sudah penuh?” -sudah, jawab muridnya. Kemudian sang guru mengisi mangkuk itu dengan pasir, dan pasir itu memenuhi sela antara batu-batu besar, kemudian sang guru kembali bertanya: “Sudah penuhkah mangkuk ini?” -kali ini murid terpecah menjadi dua; ada yang bilang sudah, ada yang bilang belum, meskipun tidak tahu dimana belumnya. Kemudian guru itu menyiramkan air ke dalam mangkuk, dan air itu pun membasahi pasir dan memenuhi mangkuk itu sekali lagi.
Kemudian guru itu mengambil mangkuk yang baru, dan diisinya dengan pasir, sejenak kemudian ia berkata: “apakah mangkuk ini masih muat untuk batu2 besar ini?”-spontan para murid mengatakan :”tidak”, -”maka seperti itulah kepala kita, jika kita isi dengan hal-hal yang kecil, maka ia tidak akan pernah sanggup diisi oleh ide-ide besar. Fikirkanlah ide-ide besar, maka hal yang kecil akan termuat dengan sendirinya.”
Lalu Kenapa PKS Harus Diberi Kesempatan Memimpin Republik ini?
Jawabannya tidak ada kecuali karena satu hal: “Keadilan” ; karena jika kita sudah melihat para pemimpin lain sudah pernah gagal, tolong beri satu kesempatan pada kader-kader PKS untuk memimpin bangsa ini dan ikut gagal bersamanya. Tapi jika kita bisa mengubah kegagalan itu? Kita tidak butuh terima kasih dari Indonesia.
Islam dan keIndonesiaan harus menjadi satu, setiap jengkal wilayah teritorial republik ini adalah lahan dakwah kita. Islam dan keIndonesiaan ibarat isi dan kulit, ibarat makna dan kata.
Ini adalah cerita kita sekarang, cerita bagaimana kita mulai sejarah kemenangan dan menutupnya, cerita tentang bagaimana PKS menyiasati semua keterbatasannya. Memenangkan pemilu 2009 adalah tugas sejarah bagi PKS.
Jika kita membayangkan layar komputer atau display HP di masa depan. Fitur apakah yang kita inginkan terpampang sebagai fitur utama? Jika Layar komputer dan display HP itu adalah Indonesia, maka kita ingin PKS menjadi fitur utamanya.
PKS Adalah Fitur Masa Depan Indonesia.
Hal ini dikarenakan 2 hal : Ide besar dan great performance. Semua ini ada di PKS. Dan partai apapun yang mampu tawarkan solusi bagi Indonesia akan memimpin republik ini.
Banyak orang makan, sampah akan banyak, sampah adalah problem. Partai yang bisa memberikan solusi untuk sampah: adalah masa depan. 230 juta penduduk Indonesia dan terus bertambah, membutuhkan lapangan kerja, mengakibatkan pengangguran. Partai yang bisa memberikan solusi untuk pengangguran: adalah masa depan.
PKS Adalah Simbol Dari Ide-ide Besar dan Kinerja-kinerja Besar.
Soekarno mampu memimpin bangsa ini 20 tahun. Kenapa? Karena legendaris, berfikir tidak seperti orang lain berfikir, Soekarno memikirkan revolusi. Soeharto 32 tahun? Kenapa? Karena ide besar itu bernama pembangunan. Kenapa para Presiden republik ini yang menjabat setelah reformasi hanya bertahan 12-16 bulan? Karena mereka berfikiran pendek dan tak ada “narasi besar” dalam fikiran mereka.
Penafsiran tunggal bahwa reformasi adalah antitesis dari orde baru adalah kesalahan. Orde lama dan baru memiliki kekurangan, sebagaimana mereka juga memiliki kebaikan. PKS adalah matchmaker, PKS mensintesa kebaikan-kebaikan periode sebelum reformasi. Kita mensintesa demokrasi dan kesejahteraan. Demokrasi orde lama yang mengeliminsai kesejahteraan, dan kesejahteraan orde baru yang mengeliminasi demokrasi.
Jika PKS Bisa Mewujudkan Sintesa Ini, Maka Kita adalah Masa Depan
PKS menggabungkan orde lama yang adil tapi tidak makmur, dan orde baru yang sejahtera tetapi tidak demokratis. Maka nama partai ini adalah Partai Keadilan Sejahtera. Jika sekarang kita membuat program “PKS mendengar”, sudah saatnya kita memulai ujung dari program ini, yaitu “PKS bicara”
Muhammad Iqbal dalam sebuah puisinya berkata:
Tuhan,
Ajarilah kami kembali ajaran tentang cinta.
Biar kami bisa kumpulkan lidi-lidi yang berserakan ini menjadi satu
Kita adalah Simbol Perekat yang Akan Memimpin Reformasi.
Lidi kita adalah lidi yang bersih, tapi belum mampu bersihkan kotoran. Kita harus bersatu dengan lidi lain yang meskipun masih kotor tapi kita membentuk sapu lidi bersama. Itulah yang dituntut dari PKS sebenarnya, tidak hanya bersih, tetapi juga membersihkan. Kenapa reformasi jalan di tempat? Karena semua orang yang punya potensi tidak tahu dimana tempatnya.
KPK anggarannya 78 M setahun, tapi uang yang dikembalikan ke pemerintah dari korupsi setahun 24 M. Kasus BI adalah uang 100 M, tetapi anggaran untuk mengembalikan kepercayaan pasar dan menstabilkan pasar akibat skandal itu yang harus dikeluarkan BI adalah 5,5 M $. Padahal 100 M itu hanya 10 juta $ paling banyak. Ini cara membunuh nyamuk dengan meriam.
Kita selalu menjadi yang pertama di tempat bencana, tapi sendirian disana tidaklah cukup, kita harus menjadi unsur perekat yang membuat seluruh warga Indonesia peduli, itu baru cukup.
Berkumpul tanpa dipimpin itu seperti kita hadir dalam sebuah dauroh atau acara seperti ini, tempat sudah penuh, tapi tidak ada yang membuka dan memimpin acara, tak ada yang dikerjakan bersama, semua hanya datang dan berbicara diantara mereka tentang kebaikan dan kerja bersama. Perkumpulan tersebut adalah sia-sia.
Maka Matchmaker Ini Harus Dibarengi Dengan Satu Kemampuan Lain: Inovator
Inovator adalah berfikir lebih cepat. Fikiran kita mendahului langkah kita dan langkah orang lain, bahkan langkah semua orang di republik ini. Seorang ulama dakwah menyatakan : “Jika satu jama’ah itu hanya dipenuhi oleh massa yang banyak, maka jama’ah itu akan punya jangkauan tangan dan kaki yang panjang tapi jangkauan mata yang pendek, sehingga sering tersandung dan jatuhlah jama’ah itu. Sebaliknya jika sebuah jama’ah itu hanya punya massa yang sedikit, meskipun banyak intelektual maka jama’ah itu akan memiliki jangkauan mata yang luas tetapi jangkauan tangan yang pendek, sehingga hanya bisa berangan-angan tapi kemudian bersedih”
Maka Ibnu Qayyim mengatakan tidak boleh melihat akhwat, karena itu akan mewariskan kesedihan. Pandangan mata akan diikuti hasrat, tetapi hasrat diikuti ketidakberdayaan. Maka ia hanya akan mewariskan kesedihan.
Kita memiliki semua yang dibutuhkan masyarakat; massa besar, tertib, santun, militansi, visi misi, kesetiaan, ketaatan, semua.
Mengapa Zhilal itu legendaris? Karena ia mengembalikan makna wahyu, bahwa al-Qur’an diturunkan ayat demi ayat untuk menjawab setiap dimensi kemanusiaan yang terjadi dikalangan sahabat. Bahwa wahyu selalu mendahului langkah kaki para sahabat.
Dua tahun sebelum fathu makkah, Allah sudah menurunkan ayat: “inna fatahna …” -jika sampai masanya kalian akan masuk baitullah dengan aman. DR. Said Ramadhon al Buthi dalam Fiqhu Shirah menjelaskan bahwa pada saat ayat tersebut diturunkan, mayoritas sahabat tidak tahu apa arti dari ayat tersebut. Sampai mereka mengalaminya 2 tahun kemudian dan tersadar bahwa Al-Qur’an telah mendahului mereka.
Perang Uhud sudah diramalkan 1 tahun sebelumnya pada surah Al-Anfaal, Allah sudah memperingatkan kaum muslimin agar tidak tergoda. Kenyataannya setelah perang itu benar-benar terjadi dan menyebabkan Hamzah bin Abdul Mutholib -paman nabi, Mush’ab bin Umair -sahabat yang sangat dicintai Nabi, dan 70 sahabat syahid. Allah tidak kemudian menghinakan, tetapi turun ayat “laa khoufu, walaa tahzanu…”
PKS akan menjadi inovator hingga nanti di republik ini masyarakat non-muslim akan mengatakan: “Perbedaan agama sudah tidak relevan sekarang”, dan masyarakat Muslim akan mengatakan: “Memang andalah yang menampilkan Wajah Islam dengan benar”
7 Kata kunci strategi pemenangan pemilu 2009 tidak perlu dihafal sebagaimana antum hafalkan al-Fatihah. Hanya butuh keyakinan & senyuman, kemudian rasakan aura kemenangan dan sebarkan itu kepada para kader dakwah.
Itulah yang dirasakan para sahabat yang berperang bersama Kholid bin Walid, mereka tidak pernah bertanya strategi, taktik, tahapan seperti apa. Berperang bersama akh Kholid saja itu sudah cukup. Begitulah semangat dengan keyakinan.
Khalid bin Walid ketika membebaskan Palestina diajak berunding oleh para pendeta, pendeta itu tahu bahwa mengalahkan Khalid dalam peperangan adalah mustahil, maka mereka berniat meracun Khalid bin Walid. Khalid tahu persis itu yang para pendeta itu lakukan, akan tetapi Khalid tetap meminum air beracun itu untuk mengatakan pada musuh Allah itu: “Dengan izin Allah, racun ini tidak akan membunuhku”, sambil membaca do’a yang setiap hari kita baca dalam ma’tsurat: “Bismillaahilladzii laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi walaa fis samaa’ wahuwas samii’ul ‘aliim”
Di Afrika, semua rusa bangun di pagi hari dengan satu kesadaran, bahwa jika mereka tidak berlari lebih kencang dari singa, maka mereka akan mati dimakan. Di Afrika, semua singa bangun di pagi hari dengan satu kesadaran, bahwa jika mereka tidak berlari lebih cepat dari rusa, maka mereka akan mati kelaparan.
Di Indonesia, semua petinggi partai lain bangun di pagi hari dengan satu kesadaran, bahwa jika mereka tidak berlari lebih cepat dari PKS, maka konstituen mereka akan habis, dan PKS akan menang di 2009.
Kita telah menyampaikan pesan pada mereka melalui ratusan pilkada di daerah, bahwa setiap kita menang, kita memperolehnya dengan sarana yang pas-pasan. Dan ketika mereka menang, mereka membayarnya dengan harga yang terlalu mahal. Pesan itu telah jelas di kepala mereka: “Pertarungan jangka panjang melawan PKS bukan suatu pekerjaan yang mudah”. Dalam keadaan miskin saja mereka harus setengah mati kalahkan kita apalagi jika keadaan kita besok lebih baik daripada sekarang ini?
Sekarang ini pesan-pesan ini telah sampai, pasca Mukernas (di Bali) bahkan orang partai lain sudah berfikir: “PKS sudah masuk kandang kita”. Top ten media adalah Mukernas, 5 dari narasumber terbanyak yang dihubungi selama pekan ini oleh media adalah PKS.
Dan Ini Semua Hanya ‘Isyarat Pendahuluan’.
Sejarah seperti apa yang ingin kita tulis? Mari berimajinasi, saat 20, 30, 40 tahun lagi guru SD IT bercerita tentang sejarah hari ini kepada cucu-cucu kita, “Dahulu kala.. ada sebuah partai..”. Maka ending cerita ini jelas, bahwa 20% adalah tugas sejarah untuk kita.
Sepanjang tahun saya selalu ditanya oleh Suara Pembaharuan dengan pertanyaan yang sama: “Apakah anda ingin membuat partai lagi jika PKS tidak lolos ET?”, maka saya menjawab: “jika 1999 kemarin kita tidak lolos kemudian kita membentuk PKS, maka 2004 kami akan membentuk Partai Keadilan dan Sejahtera dan Kebahagiaan, dan jika 2009 kita masih tidak lolos juga, kami akan membentuk Partai Keadilan dan Sejahtera dan Kebahagiaan serta Kehormatan”
Wa antum a’lamu inkuntum mukminiin, kemudian pertanyaan itu sekarang berubah: “Apakah PKS siap memimpin republik ini?”… kita menjawab: “20% adalah cerita yang kita buat hari ini”.
Disampaikan oleh : M. Anas Matta (Ketua Tim Pemenangan Pemilu Nasinal PKS) pada Sosialisasi Pemilu Wilayah Dakwah WIJAYA (Jawa Tengah & Yogyakata) Semarang, 17 Februari 2008.
Ditulis oleh : Imam Manggalya (Kader DPD PKS Sleman, Ketua BEM FK UGM 05-06)