Indonesia mungkin lebih tidak seberuntung jangankan kaya seperti Arab Saudi,tekhnoliginya tidak semaju Jepang, apalagi kekuatannya, jauh disbanding Amerika..Namun kita bisa lihat sendiri bangsa ini hanya berjalan ditmpat pasca reformasi, masing-masing manusia yang ada disana disibukkan dengan mencari keuntungan pribadi. Betul kata salah seorang nasionalis sejati yang mempunyai privasi tinggi sehingga namanya belum ingin dikenal public, beliau Anis Matta mengungkapkan..”bahwa sebenarnya rakyat Indonesia membutuhkan sebuah narasi besar untuk membawa bangsa ini menuju kondisi yang lebih baik, itulah mengapa orde lama bisa bertahan lebih dari sepuluh tahun, dan orde baru lebih dari tiga puluh dua tahun. Sedangkan pemimpin pasca reformasi berapa lama mereka bertahan?. Walaupun kedua orde membawa kontroversi, orde lama menjunung tinggi keadilan, namun menafikan kesejahteraan, orde baru membawa kesejahteraan, tapi membabat habis kebebasan demokrasi.
Saya disini bukan kembali mengajak menghujat kedua pemimpin orde tersebut, ada hal dibalik itu yang harus kita camkan…kita butuh sebuah narasi besar akan visi bangsa ini kedepan, sebuah narasi akan keadilan sekaligus kesejahteraan. Jadi terjawab sudah fenomena Barrac Obama yang membawa sebuah visi baru, ditengah mabuknya amerika dengan kapitalisme dan pemupukan ambisi individu. Bukan saya mendukung Barrac Obama, saya hanya mencoba menngajak individu pemuda INDONESIA untuk bangun membawa sebuah narasi besar, yang oleh karenanya dibutuhkan kebeanian dan pengorbanan untuk mengusungnya.