Melukis tidak sama dengan kerja cermin yang bisa memindahkan secara utuh apa yang dipantulkannya menjadi bayangan. Eperti kita yang bisa membayangkan secara utuh bentuk sebuah mobil dengan segala lekuk dan dimensinya, tapi belum tentu bisa memindahkannya secara sempurna dalam sebuah lukisan. Esref Armagan melakukan dua pekerjaan sekaligus, membangun konsepsi gambar yang akan ia lukis, tanpa pernah melihatnya sejak dia lahir, lalu menuangkannya menjadi lukisan menggunakan jari-jarinya.
Esref Armagan memang dilahirkan dalam keadaan buta, tumbuh dalam keluarga miskin Turki, yang menyekolahkannyapun tidak mampu. Kini semuanya berubah, kemampuannya melukis membuat bingung pakar neurologi di Amerika sampai penelti dari Harvard mengundangnya untuk mencoba membaca bagaimana cara bekerja otak Esref Armagan.
Kini Esref Armagan menjadi pelukis terkenal di dunia. Lukisan Esref Armagan memenuhi unsur dimensi, perspektif, konsep bayangan, serta komposisis warna yang benar-benar menakjubkan. Ia tidak pernah melihat warna satupun. Dan tidak pernah bisa tahu seperti apa kemudian karya-karya besarnya.
Salah satu hasil karyanya, adalah lukisan wajah Bill Clinton. Dikamarnya yang apa adanya, ada sebuah surat ucapan terima kasih dari bekas presiden Amerika itu.
Sebuah pelajaran berharga lagi bagi kita, manusia yang diciptakan dengan kondisi tubuh sempurna...
Sumber :
Majalah Tarbawi Edisi 227
Armagan.com
.JPG)
