Cinta yang Rumit itu Cinta yang Sederhana




Istri: "Sayangku, engkau tahu sakitku. Takkan mungkin lagi bagiku tuk lahirkan anak keturunanmu."
"Aku mencintaimu, karena itu kumohon padamu untuk menikah lagi."
"Semoga dengannya Allah memperpanjang generasi shaleh yang akan mendoakanmu."
"Anak adalah amal yang pahalanya takkan terputus."

Suami: "Tidak sayangku. Aku mencintaimu, aku tak akan menikah lagi."
"Kan kuperbanyak amal jariyahku, kan kutebar ilmuku. Itu cukup bagiku."
"Allah telah menjanjikannya, dan Ia tak pernah ingkar dengan janjinya."


Istri: "Sayangku, tapi sakitku telah amat berat. Aku tak sanggup lagi merawatmu dan melayanimu."
"Sedang kupaham akan semua kebutuhan manusiawimu."
"Aku mencintaimu, maka kumohon padamu tuk menikah lagi. Itu akan baik bagimu"

Suami: "Tidak sayangku. Aku bersedia merawatmu hingga sehat badanmu"
"Dan hingga kembalinya dirimu ke rumah."
"Aku mencintaimu, aku tak akan menikah lagi."
"Aku tak cukup mampu membagi keadilanku. Dan puasa telah membantu kesabaranku"


Istri: "Sayangku, kalau keadilan menjadi masalahmu, ceraikanlah saja diriku."
"Kembalikan aku pada orangtuaku, dan sungguh mereka amat mencintaiku juga."
"Aku mencintaimu, aku ingin membebaskanmu dari beban diriku."

Suami: "Tidak sayangku. Aku tak kan pernah menceraikanmu. Cukup bagiku mencintaimu."
"Tidaklah engkau menjadi bebanku, karena keadaanmulah yang menjadikanku kuat dan berani."


Istri: "Kalau begitu, jika -dengan izin Allah- aku meninggal kelak, engkau harus segera menikah."
"Aku mencintaimu. Aku ingin ada yang merawat dan melayanimu kelak sepeninggalku."

Suami: "Tidak sayangku, aku merasa cukup dengan mencintaimu."
"Aku cukup besar untuk merawat diriku sendiri."
"Dan aku bersabar dengan sadar akan pilihanku ini."
"Aku mencintaimu, dan Aku ingin kembali bersamamu kelak di surga-Nya."


Istri: "Oh sayangku, semoga Allah memberikan kepadamu surga-Nya yang tertinggi...."
"... beserta sungai-sungai yang mengalir di bawahnya,"
"... tanaman berbuah ranum yang tumbuh di atasnya,"
"... dan para bidadari yang berada di dalamnya."

Suami: "Terima kasih sayangku. Tentang sungai dan buah itu kan kuterima."
"Tapi tentang bidadari, kan kumohon kepada Tuhanku untuk diberikan saja..."
"... kepada penghuni surga yang masih bujangan di dunianya."
"Kucukupkan saja denganmu di surga, karena aku mencintaimu."

.........


Sapardi Djoko Damono:
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu."

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada."

Imron Rosyadi 07 Agustus 2009 jam 16:19

Artikel Terkait



Tags:

Jalan Panjang.web.id

Didedikasikan sebagai pelengkap direktori arsip perjuangan dakwah, silahkan kirim artikel maupun tulisan Tentang Dakwah ke jalanpanjangweb@gmail.com