Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan dinobatkan sebagai People of The Year 2011 oleh para pembaca majalah Times. Berdasarkan jajak pendapat tahunan majalah tersebut, Erdogan memperoleh suara sebesar 122,928 dan menempatkannya sebagai orang paling berpengaruh tahun ini. Sedangkan bintang klub Barcelona, Lionel Messi, berada jauh di peringkat ke-dua dengan perolehan suara hanya sebesar 75 ribu pemilih.
“Pemimpin Turkey yang pro-Islam, ini telah sukses membangun negaranya sebagai negara adi daya. Banyak yang berharap ia menjadi teladan bagi pemimpin negara Arab lainnya,” tulis Times.
Walaupun begitu, masih juga ada yang tidak sepakat dengan pemimpin garis keras ini. Sebuah jajak pendapat online menanyakan apakah Erdogan merupakan tokoh yang pas untuk gelar People of The Year? Lebih dari 180 ribu responden menjawab “Tidak”. Dan hasil yang ambivalen ini, menurut Times, menunjukkan bahwa Erdogan justru menang dua kali. Masing-masing dari spektrum berbeda.
Sementara itu, Erdogan masih saja terus melanjutkan retorika kontroversialnya melawan Israel. Pada Senin kemarin, secara implisit Erdogan mengecam negara Yahudi dalam pidatonya yang direkam dan disiarkan selama konvensi di Doha, Qatar.
“Ketika Mavi Marmara berlayar hendak memberikan bantuan kepada rakyat miskin dan kelaparan, mereka malah diserang di perairan internasional oleh tindakan terorisme negara,” pidatonya.
“Perdamaian tidak akan muncul di Timur Tengah selama terorisme negara terus berlanjut. selama upaya perdamaian digagalkan terus, dan selama bom terus dijatuhkan kepada anak-anak tak berdosa beserta masyarakat yang terjebak di medan terbuka bak tahanan dalam penjara,” ujarnya tanpa menyebut-nyebut nama Israel.
Mengacu pada situasi yang memburuk di Suriah, Erdogan yang baru pulih pasca operasi, menegaskan, “ Para diktator yang membunuh rakyatnya sendiri tidak akan membawa stabilitas dan ketenangan di Timur Tengah.”(annida-online.com)