Deklarasi Asia Pacific Community for Palestine
jalanpanjang.web.id - Gelombang demokratisasi yang saat ini berlangsung di Timur Tengah berdampak baik bagi perkembangan perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan. Rakyat Palestina harus menyambut angin reformasi yang sedang berhembus di Timur Tengah dengan semangat persatuan dan menghindari perselisihan diantara faksi-faksi perjuangan Palestina.
Gelombang demokratisasi di Timur Tengah atau sering disebut Arab Spring mempunyai kesamaan karakter antara negara yang satu dengan lainnya, yaitu kejatuhan rezim oleh gelombang ketidakpuasan rakyatnya.
Demikian dikatakan Wakil Ketua DPP PKS Bidang Kebijakan Publik, Almuzammil Yusuf dalam deklarasi masyarakat Asia Pasifik untuk Kemerdekaan Palestina (Asia Pacific Community for Palestine) di Marocco House, jalan Tasikmalaya Menteng, Jakarta, Selasa (29/11/2011).
Hadir dalam deklarasi tersebut Suripto dari Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), koordinator AsPac Community for Palestine Bachtiar Nasir, pakar hukum Bambang Widjojanto, Dubes Palestina Fariz Mehdawi, Ketua Harian Komite Nasional UNESCO untuk Indonesia Arif Rahman, perwakilan Walubi, Persatuan Pemuda Katolik, dan sejumlah ormas lainnya.
"Gerakan demokratisasi atau Arab Spring berangkat dari kesamaan, yakni tuntutan agar rezim yang berkuasa harus mendengar suara hati publik. Karena itu faksi-faksi di Palestina, Hamas dan Fatah harus menghilangkan perbedaan. Pemerintah Palestina harus mendengar suara hati rakyatnya, bukan suara Amerika," cetus Almuzammil.
Lebih lanjut Almuzammil mengatakan, Arab Spring menggambarkan suara hari rakyat Arab yang menginginkan keadilan dan kebebasan, serta memberikan kesempatan kepada gerakan-gerakan Islam untuk tampil. Menurutnya, apa yang terjadi di Timur Tengah sangat besar karena ada rekayasa Allah SWT dan memberikan harapan baru bagi perjuangan di Palestina.
"Apa yang terjadi di sana saat ini diluar analisa pakar-pakar politik internasional. Ini sesuatu yang besar karena ada intervensi Allah. Di Mesir, kelompok Islam menang. Di Tunisia, kelompok Islam menang. Di Maroko juga demikian. Kemungkinan di Suriah pun demikian. Karena itu kita harus terus memberikan dukungan perjuangan kepada mereka dan tetap bekerja," jelas anggota komisi I DPR RI ini.
Diluar jazirah Arab, kata Almuzammil, rakyat Palestina bergantung pada dua kekuatan Islam yang besar, yakni di Asia Tengah (Turki) dan Asia Tenggara (Indonesia). Gelombang dukungan dari Turki dan Indonesia akan melengkapi gelombang yang muncul di Timur Tengah untuk menekan Israel. Karena bangkitnya kekuatan Islam di sejumlah negara Arab, lanjutnya, akan memberi tekanan yang semakin kuat terhadap Israel.
"Karena itu kondisi ini harus dimanfaatkan rakyat Palestina untuk memperkokoh persatuan, dan pemerintah Palestina harus mendengarkan suara hati rakyatnya," pungkas Almuzammil.(pks.or.id)